Uruguay, 1930
- - Piala Dunia
pertama di Uruguay ini dimulai sejak 13 juli hingga 30 Juli. Tuan rumah Uruguay
akhirnya mencatatkan diri sebagai juara dunia pertama. Tim berjuluk La
Celeste ini mengalahkan Argentina 4-2 di partai final.
Ide penyelengaraan Piala Dunia ini muncul dari Presiden FIFA saat itu, Jules
Rimet. Setelah terpilih menjadi presiden pertama organisasi tersebut, Rimet
mencetuskan sebuah gagasan untuk menyelenggarakan Piala Dunia. Praktisi hukum
asal Prancis ini selama bertahun-tahun ngotot meyakinkan para anggotanya akan
pentingnya Piala Dunia – dan akhirnya berhasil.
Awalnya ada enam negara yang mencalonkan diri menjadi tuan rumah, yakni Italia,
Belanda, Hongaria, Swedia, Spanyol, dan Uruguay. Akhirnya Uruguay, satu-satunya
negara daratan Amerika yang mencalonkan diri, terpilih karena kualitas
kesebelasan mereka yang membanggakan saat itu. Selain itu, ada beberapa alasan
yang memperkuat penunjukan tersebut, seperti tahun 1930 yang bertepatan dengan
ulang tahun seabad kemerdekaan negara Latin itu.
Uruguay 1930 menjadi satu-satunya Piala Dunia yang tidak menggunakan babak
kualifikasi. Semua tim yang berlaga adalah undangan. Namun, seiring terpilihnya
Uruguay, semangat kehadiran negara peserta Piala Dunia agak menyurut karena jarak
Uruguay dengan Eropa yang dirasakan sangat jauh. Hingga dua bulan sebelum
dimulainya kejuaraan ini, tak satupun wakil Eropa yang secara resmi menyatakan
akan turut serta.
Setelah Rimet turun tangan membujuk wakil-wakil Eropa, akhirnya ada empat
negara bersedia hadir, yaitu Prancis, Belgia, Romania dan Yugoslavia. Itu pun
setelah adanya jaminan dari pemerintah Uruguay untuk menanggung 100 persen
biaya perjalanan mereka.
Ke-13 peserta dibagi ke dalam empat grup. Semua pertandingan yang dimainkan
berlangsung di ibukota Uruguay, Montevideo. Karena tak ada babak kualifikasi,
dua pertandingan di babak grup menjadi pertandingan pertama di Piala Dunia.
Laga yang diadakan bersamaan tersebut dilangsungkan tanggal 13 Juli. Hasilnya,
Prancis, mengalahkan Meksiko 4-1, sedangkan Amerika Serikat mengalahkan Belgia
3-0.
Penyerang
Prancis Lucient Laurent mencatatkan diri dalam sejarah sebagai pencetak gol
pertama di Piala Dunia. Sedangkan pemain AS Bert Patenaude mencetak hat-trick
pertama. Empat juara grup, yaitu Argentina, Yugoslavia, Uruguay dan AS lolos ke
semifinal.
Kejadian unik terjadi di semifinal. Dua pertandingan semifinal sama-sama
berakhir dengan skor 6-1. Argentina mengalahkan AS, sedangkan Uruguay
menyingkirkan Yugoslavia.
Di partai final kontroversi terjadi. Kedua negara saling bersikeras untuk
menggunakan bola dari negara masing-masing. Akhirnya FIFA memutuskan untuk
menggunakan Bola dari tim Argentina di babak pertama sedangkan Uruguay di babak
kedua.
Setelah tertinggal 1-2 di babak pertama, Argentina akhirnya merebut tropi Jules
Rimet setelah membalikkan keadaan menjadi 4-2.
Data dan Fakta
Tuan rumah: Uruguay
Jumlah peserta: 13
Juara: Uruguay
Jumlah pertandingan: 18
Jumlah gol: 70
Rata-rata gol: 3,89
Total penonton: 434.500
Rata-rata penonton: 24.139
Topskorer: Guillermo Stabile (ARG) 8 gol
Italia, 1934
- - Hanya bersaing
dengan swedia, di tahun 1932 FIFA memutuskan Italia untuk menjadi tuan rumah
Piala Dunia 1934. Di bawah pengaruh Perdana Menteri Benito Mussolini, Italia
menjadi juara setelah mengalahkan Cekoslovakia 2-1 di final.
Jumlah negara yang ikut serta di Piala Dunia kedua ini bertambah hingga 32
peserta, tapi hanya 10 yang berasal dari luar Eropa. Bahkan juara bertahan
Uruguay tidak ikut serta. Penolakan hadir di Italia adalah sebagai balasan
terhadap sikap Eropa empat tahun lalu yang enggan tampil di Uruguay.
Pada Piala Dunia kali ini telah diberlakukan babak kualifikasi yang juga
diikuti tim tuan rumah. Di babak pertama yang menampilkan 16 tim yang lolos
babak kualifikasi diadakan dengan menggunakan sistem gugur. Kedelapan tim yang
lolos perempat final semuanya berasal dari Eropa, yakni Austria, Cekoslovakia,
Jerman, Hongaria, Italia, Spanyol, Swedia dan Swiss.
Pada babak perempatfinal terjadi partai replay pertama di Piala Dunia.
Italia mengalahkan Spanyol 1-0 di partai ulangan tersebut setelah sebelumnya
bermain imbang 1-1. Kemudian mereka mengalahkan Austria 1-0 di semifinal untuk
memastikan lolos ke final. Partai semifinal lainnya meloloskan Cekoslovakia ke
final setelah menang atas Jerman 3-1.
Partai final pada 10 Juni di stadion Del Partiti sempat membuat tegang
pendukung tuan rumah. Menyisakan 20 menit waktu pertandingan, Italia tertinggal
1-0 oleh gol AntonÃn Puc di menit 71. Mereka dapat menyamakan kedudukan sepuluh
menit kemudian. Dan di perpanjangan waktu Italia berhasil menambah gol dan
memastikan diri menjadi juara dunia kedua.
Sayangnya kemenangan Italia ini diiringi oleh berita miring. Beberapa pihak
mengatakan bahwa Piala Dunia ini telah dipolitisasi, sama seperti Olimpiade
1936 di Berlin. Pengaruh Mussolini dikatakan telah mempengaruhi keputusan
pemilihan wasit di partai yang dimainkan tuan rumah.
Wasit Swedia, Eklind yang memimpin partai semifinal dan final disebut sempat
menemui Mussolini sebelum pertandingan dan bayak memberikan keuntungan bagi
Italia. Beberapa wasit lainnya yang juga disinyalir banyak memberi keuntungan
bagi tim Azzuri akhirnya dihukum oleh negara asalnya masing-masing.
Tuan rumah: Italia
Jumlah peserta: 32 (16 di putaran final)
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 17
Jumlah gol: 70
Rata-rata gol: 4,12
Total penonton: 395.000
Rata-rata penonton: 23.235
Topskorer: Edmund Conen (GER), Oldrich Nejedly (CZE), Angelo Schiavio (ITA) 4
gol
Prancis, 1938
Jakarta - Piala Dunia
1938 diadakan di Prancis. Italia mempertahankan gelar juaranya di turnamen yang
untuk kedua kalinya diadakan di daratan Eropa ini. Di partai final Gli
Azzuri mengalahkan Hongaria 4-2.
Kebijakan FIFA untuk menjadikan Prancis sebagai tuan rumah dipertanyakan
negara-negara Amerika latin. Pilihan tempat di Amerika Latin diabaikan.
Sebelumnya Argentina telah memohon FIFA agar dijadikan sebagai tuan rumah.
Alasan yang bisa diterima adalah penghargaan FIFA kepada Jules Rimet, mantan
Presiden FIFA asal Prancis yang telah berjasa besar merintis Piala Dunia. Meski
begitu, Argentina dan Uruguay yang masih kesal karena penolakan wakil Eropa di
tahun 1930 memutuskan untuk tidak hadir di Prancis.
Untuk pertama kalinya tuan rumah dan juara bertahan tidak harus mengikuti babak
kualifikasi. Dari 37 negara yang mengikuti kualifikasi, 15 negara tampil di
putaran final.
Austria yang sebenarnya lolos babak kualifikasi tidak dapat ikut karena
negaranya diduduki oleh Jerman. Tempatnya digantikan oleh Inggris, namun negara
itu menolak berpartisipasi.
Selain Inggris, Amerika Serikat dan negara-negara Amerika Tengah-Karibia juga
mengundurkan diri. Kuba akhirnya maju sebagai wakil Amerika Tengah-Karibia.
Selain itu wakil Asia, Jepang juga mengundurkan diri dan tempatnya digantikan
oleh Hindia Belanda alias Indonesia saat masih dijajah Belanda.
Swedia yang seharusnya melawan Austria di babak pertama dapat langsung lolos ke
perempatfinal. Di delapan besar mereka menghancurkan Kuba 8-0. Sedangkan tuan
rumah dikalahkan oleh juara bertahan Italia. Satu-satunya wakil Amerika
Selatan, Brasil mengalahkan finalis empat tahun lalu, Cekoslovakia 2-1. Di
partai lainnya Hongaria menyingkirkan Swiss.
Langkah Swedia akhirnya dihentikan Hongaria di semifinal dengan skor yang cukup
telak 5-1. Partai semifinal lainnya mempertemukan sang juara bertahan dengan
wakil Amerika latin. Brasil yang terlalu percaya diri melakukan kesalahan
dengan mengistirahatkan bintangnya Leonidas, yang kemudian menjadi topskor
dengan delapan gol. Brasil akhirnya dikalahkan juara bertahan 2-1. Untungnya
mereka masih meraih posisi ketiga setelah mengalahkan Swedia 4-2.
Tanggal 19 Juni, bertempat di Stade Olympique de Colombes, Paris, Italia
berhasil mempertahankan gelarnya. Tim asuhan Vittorio Pozzo itu unggul 4-2 atas
Hongaria.
Tuan rumah: Prancis
Jumlah peserta: 37 (15 di putaran final)
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 18
Jumlah gol: 84
Rata-rata gol: 4,67
Total penonton: 483.000
Rata-rata penonton: 26.833
Topskorer:
Leonidas (BRA) 8 Gol
Brasil, 1950
- - Piala Dunia ini
menjadi satu-satunya Piala Dunia yang tidak menggunakan sistem gugur untuk
partai final. Juara 1930 Uruguay berhasil mengulangi kesuksesan menjadi juara
setelah absen di dua Piala Dunia sebelumnya.
Rencana awal FIFA menggelar turnamen Piala Dunia pada tahun 1942 dan 1946 harus
ditunda. Akibat Perang Dunia II itu pula banyak negara Eropa yang mengalami
kehancuran materi, sehingga FIFA mengalami kesulitan untuk memilih tuan rumah.
Untungnya pada Konferensi FIFA tahun 1946 di Luksemberg, Brasil menawarkan diri
untuk menjadi tuan rumah.
Setelah pada dua Piala Dunia sebelumnya diselenggarakan di daratan Eropa, FIFA
akhirnya menyetujui proposal Brasil yang sanggup mengadakan Piala Dunia di
tahun 1950. Penyetujuan Brasil sebagai tuan rumah juga tak lepas karena Brasil
memang satu-satunya negara yang mengajukan diri.
Meskipun akhirnya berhasil mendapatkan negara yang mau menjadi tuan rumah, FIFA
mengalami kesulitan lain. Mereka masih harus membujuk beberapa negara agar mau
berpartisipasi di Amerika Selatan.
Italia, misalnya. Juara bertahan sebanyak dua kali itu awalnya enggan hadir di
Brasil karena negara mereka masih hancur akibat Perang Dunia II. Menurut rumor,
Italia akhirnya bersedia hadir setelah FIFA menjamin untuk menanggung semua
biaya perjalanan tim biru langit tersebut.
Format kompetisi di Brasil ini sedikit berbeda dari tiga Piala Dunia
sebelumnya. Akibat banyaknya tim yang telah lolos kualifikasi mengundurkan
diri, babak pertama akhirnya terbagi dalam grup dengan jumlah tim yang
berbeda-beda. Ada grup yang berisi empat tim, namun ada juga yang hanya berisi
dua. Negara yang mengundurkan diri adalah India, Jerman, Jepang dan Turki.
Inggris untuk pertama kalinya mengikuti Piala Dunia setelah 17 tahun
mengekslusifkan diri. Kemenangan Inggris Raya melawan sisa Eropa 6-1 pada
pertandingan persahabatan telah menjadikan Inggris sebagai salah satu tim
unggulan.
Kenyataannya sangat berkebalikan. Setelah menang atas Chile 2-1 di partai
pertama, Inggris harus pulang setelah dikalahkan Amerika Serikat dan Spanyol
dengan skor sama 1-0. Kekalahan atas AS disebut sebagai kekalahan paling
mengejutkan di sejarah sepakbola, karena sebelumnya Inggris diunggulkan 500
banding 1.
Empat juara grup di babak pertama yakni Brasil, Spanyol, Swedia dan Uruguay
dipertemukan dalam satu grup baru. Brasil menghancurkan Spanyol dan Swedia
masing-masing dengan skor 7-1 dan 6-1. Di partai terakhir mereka harus
menghadapi Uruguay yang hanya tertinggal satu poin. Pertandingan tanggal 16
juli 1950 di Estadio Maracana yang diperkirakan dipenuhi oleh lebih dari
200.000 penonton itu akhirnya menjadi partai penentuan juara.
Brasil hanya butuh hasil imbang untuk menjadi juara. Penampilan meyakinkan di
dua partai sebelumnya membuat mereka sangat yakin dapat merebut tropi juara.
Namun keunggulan 1-0 di awal babak kedua dapat dibalikkan Uruguay menjadi 2-1.
Uruguay menjadi juara untuk kedua kalinya.
Catatan rata-rata penonton yang hampir mencapai 61.000 orang per partai di
stadion Maracana menjadi rekor penonton terbanyak. Kelak rekor tersebut
dipatahkan pada tahun 1994, ketika Piala Dunia diadakan di Amerika Serikat.
Tuan rumah: Brasil
Jumlah peserta: 34 (13 di putaran final)
Juara: Uruguay
Jumlah pertandingan: 22
Jumlah gol: 88
Rata-rata gol: 4,00
Total penonton: 1.337.000
Rata-rata penonton: 60.773
Topskor: Ademir (BRA) 9 Gol
Swiss, 1954
- - Usai kehancuran
akibat Perang Dunia II, Piala Dunia kembali diadakan di Eropa, tepatnya di
Swiss. Jerman Barat untuk pertama kalinya merebut juara dunia setelah
mengalahkan Hongaria 3-2 di final.
Pemilihan Swiss sebagai tuan rumah dirasa sangat tepat karena pada tahun itu
FIFA yang bermarkas di ibukota negara tersebut, Zurich, merayakan hari jadinya
yang ke-50. Penunjukkan Swiss terjadi pada konggres FIFA 1946, bersamaan dengan
keputusan Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 1950.
Beberapa hal yang menjadi sorotan di Piala Dunia kali ini adalah untuk pertama
kalinya turnamen sepakbola terbesar di dunia itu diliput televisi. Selain itu
turnamen ini dikatakan lebih mendunia karena untuk pertama kalinya semua benua
kecuali Australia mengirimkan wakilnya di babak kualifikasi. Asia yang baru
mendirikan federasinya, AFC (Asia Football Confederation), diwakili
Jepang dan Korea sedangkan Afrika diwakili Mesir.
Pada Putaran final terpilih 16 negara yang akan berlaga mulai 16 Juni hingga 4
Juli. Amerika Selatan diwakili Uruguay, Brasil dan Meksiko, Asia diwakili Korea
dan sisanya adalah wakil Eropa yaitu Austria, Belgia, Cekoslovakia, Inggris,
Perancis, Hongaria, Italia, Skotlandia, Swiss, Turki, Jerman Barat dan
Yugoslavia.
Format kompetisi tahun ini sedikit berbeda, kalau tak bisa disebut aneh.
Seluruh 16 negara yang lolos dibagi kedalam empat grup yang berisi empat
negara, dengan dua tim dijadikan unggulan. Kedua tim unggulan tersebut tidak
harus saling bertemu, sehingga tiap negara hanya bertanding dua kali di
masing-masing grup. Dari tiap grup diambil dua tim teratas untuk lolos ke babak
perempatfinal.
Babak perempatfinal mempertemukan juara bertahan Uruguay dan Inggris yang
berkesudahan 4-2 bagi Uruguay. Kemudian Jerman Barat mengalahkan Uruguay 2-0.
Lalu Austria menyingkirkan tuan rumah dalam pertandingan yang tercatat sebagai
laga dengan jumlah gol terbanyak, hasil akhir 7-5.
Satu partai lagi menampilkan favorit juara Hongaria melawan Brasil. Partai yang
berkesudahan 4-2 untuk kemenangan Hongaria ini disebut sebagai pertandingan
terkotor dalam sejarah sepakbola. Sepanjang pertandingan kedua tim menampilkan
permainan keras dan beberapa kali menyulut perkelahian antarpemain.
Jerman Barat dan Hongaria akhirnya berhasil maju ke babak final. Di semifinal
Jerman Barat mengalahkan Austria 6-1. Sedangkan Hongaria menyingkirkan juara
bertahan 4-2 melalui perpanjangan waktu setelah kedua tim bermain imbang 2-2.
Partai final menjadi ulangan babak penyisihan grup, ketika itu Hongaria menang
8-3. Kemenangan Hongaria tampaknya akan terulang di partai final setelah mereka
unggul 2-0 dalm delapan menit pertama. Tetapi sepuluh menit kemudian Jerman
Barat berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Max Morlock dan Helmut Rahn.
Pada menit 84 Rahn mencetak gol kemenangan bagi Jerman Barat. Sebenarnya
Hongaria berhasil menyamakan kedudukan di dua menit akhir, namun gol Ferenc
Puskas dianulir wasit.
Kemenangan Jerman Barat menjadi juara dunia di Swiss saat ini dikenal dengan 'Miracle
of Bern'. Nama itu diambil dari sebuah judul film di tahun 2004 yang
menceritakan kesuksesan Jerman tadi.
Piala Dunia 1954 ini tercatat sebagai turnamen dengan rata-rata gol terbanyak
sepanjang sejarah, yakni 5,38 gol per partai. Rekor tersebut masih bertahan
hingga sekarang.
Tuan rumah: Swiss
Jumlah peserta: 39 (16 di putaran final)
Juara: Jerman Barat
Jumlah pertandingan: 26
Jumlah gol: 140
Rata-rata gol: 5,38
Total penonton: 943.000
Rata-rata penonton: 36.269
Topskorer: Sandor Kocsis (HUN), 11 gol
Swedia, 1958
- - Swedia menjadi
tuan rumah Piala Dunia 1958, dua tahun setelah dunia kehilangan penggagas
kejuaraan ini, Jules Rimet, yang meninggal dalam usia 83 pada 16 Oktober 1956.
Brasil menjadi juara pertama kalinya dengan mengalahkan Swedia 5-2.
Piala Dunia kali ini menjadi debut legenda Brasil, Pele, yang saat itu berusia
17 tahun. Selain itu Swedia juga menjadi tempat di mana rekor topskorer di
Piala Dunia tercipta. Penyerang Prancis Just Fontaine mencetak 13 gol dan
menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu turnamen hingga saat
ini.
Format kompetisi sedikit berubah dari Piala Dunia empat tahun lalu. Meskipun 16
negara yang lolos masih dibagi dalam empat grup dengan empat tim per grup,
namun tiap negara harus menghadapi semua lawannya di grup masing-masing.
Setiap grup berisi wakil dari Eropa Barat, Eropa Timur, Inggris Raya, dan
Amerika Latin. Tidak ada perpanjangan waktu jika pertandingan dalam grup
berakhir seri. Pertandingan play-off dilakukan jika dua tim punya poin
sama untuk menjadi runner-up grup.
Partai play-off akhirnya diperlukan bagi tiga grup yaitu grup 1, 3 dan
4. Di grup 1 Irlandia Utara mengalahkan Cekoslovakia dan menemani Jerman ke
perempatfinal. Uni Soviet, yang tampil untuk pertama kalinya di Piala Dunia,
menyingkirkan Inggris dan menemani Brasil ke perempatfinal.
Sedangkan di Grup 3 Hongaria yang banyak kehilangan pemain bintangnya di Piala
Dunia empat tahun lalu harus mengakui keunggulan Swedia 2-1. Para pemain inti
Hongaria yang dikenal dengan sebutan "Magical Magyars",
seperti Ferenc Puskas, Jozsef Boszik dan Sandor Kocsis, meninggalkan negaranya
ketika terjadi Revolusi Hongaria tahun 1956.
Babak perempatfinal mempertemukan Prancis dan Irlandia Utara. Fontaine
meneruskan kepiawaiannya dengan mencetak kedua gol kemenangan Prancis.
Sedangkan di partai lainnya Pele mencetak gol pertamanya di Piala Dunia serta
meloloskan Brasil ke semifinal setelah mengalahkan Wales. Di tempat lain Jerman
Barat menyingkirkan Yugoslavia sedangkan Swedia menghentikan Uni Soviet.
Juara bertahan Jerman Barat akhirnya harus gagal melaju ke final setelah
dikalahkan Swedia 3-1. Pada semifinal lainnya, Fontaine tidak cukup mencetak
gol untuk dapat membawa Perancis lolos ke final. Hat-trick Pele membawa
Brasil mengalahkan Prancis 5-2.
Partai Final di Stadion Rasunda, Solna, menunjukkan keahlian Pele di depan
50.000 penonton yang hadir. Pemain yang dijuluki "Si Mutiara Hitam"
itu mencetak dua gol yang membawa kemenangan Brasil 4-2 atas Swedia. Gol
lainnya dicetak Vava dan Zagalo. Sedangkan pada perebutan juara tiga, Fontaine
mencetak empat gol dan mengalahkan Jerman 6-3.
Tuan rumah: Swedia
Jumlah peserta: 53 (16 di putaran final)
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 35
Jumlah gol: 126
Rata-rata gol: 3,60
Total penonton: 868.000
Rata-rata penonton: 24.800
Topskorer: Just Fontaine (FRA), 11 Gol
Chile, 1962
- - Setelah sepuluh
tahun akhirnya Piala Dunia kembali didakan di Amerika Selatan, tepatnya di
Chile. Brasil mempertahankan gelar juaranya dengan mengalahkan Cekoslovakia 3-1
di final.
Keputusan FIFA pada tahun 1956 di Lisbon memilih Chile sebagai tuan rumah,
menyisihkan dua kandidat favorit lainnya yaitu Jerman Barat dan Argentina.
Chile sempat diragukan kesanggupannya setelah pada Mei 1960 diguncang gempa
terbesar dalam sejarah berkekuatan 9,5 skala Richter yang menewaskan lebih dari
5.000 orang.
Namun ketua penyelenggara Piala Dunia saat itu, Carlos Dittborn, meyakinkan
dunia dengan mengatakan: "Karena kami tak memiliki apapun, kami akan
melakukan segalanya untuk membangun kembali negara kami."
Dan akhirnya Chile sanggup bersiap diri menjadi tuan rumah. Sayangnya Dittborn
tak dapat melihat kesuksesan negaranya menjadi tuan rumah, karena ia meninggal
sebulan sebelum Piala Dunia dimulai. Namanya kemudian diabadikan menjadi salah
satu stadion di negara tersebut.
Format kompetisi tidak banyak berubah. Babak pertama yang diikuti 16 negara
dibagi menjadi empat grup berisi 4 tim. Yang mengejutkan hanya Swedia,
runner-up Piala Dunia sebelumnya, gagal lolos kualifikasi.
Kejadian negatif banyak menghiasi turnamen ini. Permainan yang terlalu
defensif, serta taktik yang menjurus kasar banyak diperagakan tim yang berlaga.
Puncaknya terjadi pada pertandingan Chile vs Italia di Grup B yang dikenal
dengan sebutan "Battle of Santiago". Para pemain saling
memukul dan menendang lawannya, namun wasit asal Inggris Ken Aston hanya
mengeluarkan dua kartu merah. Polisi terpaksa turun ke lapangan untuk menjaga
kedua tim keluar lapangan di akhir pertandingan. Dalam pertandingan itu, Chile
menang 2-0.
Tak banyak bintang yang lahir di turnamen ini. Pele, bintang Brasil empat tahun
lalu harus menjadi penonton sepanjang turnamen setelah cedera pada pertandingan
pertama lawan Cekoslovakia. Demikian juga penjaga gawang Uni Soviet, Lev
Yashin, yang disebut-sebut sebagai pemain terbaik saat itu, tampil mengecewakan
dan mengakibatkan timnya harus kalah dari tuan rumah di perempatfinal.
Pada Perempatfinal Brasil berhasil menghentikan Inggris 3-1. Bintang Brasil di
pertandingan tersebut adalah Garrincha yang mencetak dua gol. Brasil akan
bertemu Chile di Semifinal. Sedangkan semifinal lainnya mempertemukan dua
negara yang saat ini telah terpecah, yaitu Yugoslavia dan Cekoslovakia.
Disaksikan 76.000 penonton di Estadio Nacional, Santiago, Brasil menyingkirkan
tuan rumah dengan skor 4-2. Dalam pertandingan ini Garrincha yang mencetak dua
gol terkena kartu merah di menit 83, menyusul pemain Chile Honorino Landa
yang harus keluar tiga menit sebelumnya.
Sedangkan di tempat lain, hanya disaksikan 6.000 penonton, Cekoslovakia
mengalahkan Yugoslavia 3-1. Pada perebutan juara tiga tuan rumah akhirnya
menang melawan Yugoslavia 1-0 Melalui gol Eladio Rojas di menit terakhir.
Di final, Brasil seperti empat tahun lalu harus tertinggal terlebih dahulu oleh
gol Josef Masopust di menit 15. Namun Brasil dengan cepat membalas dua menit
kemudian melalui kaki Amarildo yang memanfaatkan kesalahan kiper Vilem Schroif.
Dengan tambahan dua gol Zito dan Vava di babak kedua Brasil akhirnya
mempertahankan gelar juara dunia.
Tuan rumah: Chile
Jumlah peserta: 56 (16 di putaran final)
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 32
Jumlah gol: 89
Rata-rata gol: 2,78
Total penonton: 776.000
Rata-rata penonton: 24.250
Topskorer: Garrincha (BRA), Vava (BRA, Leonel Sanchez (CHI), Drazen Jerkovic
(YUG), Valentin Ivanov (URS, Florian Albert (HUN) 4 gol
Inggris, 1966
- - Setelah
mengalahkan Jerman Barat dalam pemilihan tuan rumah untuk Piala Dunia 1966,
Inggris kembali mempecundangi tim yang sama di partai final. Inggris menang
secara kontroversial 4-2 dan menjadi juara pertama kalinya -- dan satu-satunya
hingga kini.
Kejadian unik terjadi beberapa minggu sebelum Piala Dunia dimulai. Tropi Jules
Rimet sempat dicuri ketika dipertunjukan dalam sebuah eksebisi bulan Mei di
London. Untungnya beberapa hari sebelum babak kualifikasi dimulai, seekor
anjing bernama Pickles menemukan tropi itu dalam keadaan terbungkus koran dan
disembunyikan di bawah semak-semak di selatan kota London.
Dalam turnamen kali ini mulai diperkenalkan logo dan maskot Piala Dunia. Maskot
Piala Dunia pertama saat itu adalah seekor Singa yang dinamakan Willie. Gambar
Willie juga ditampilkan di sudut kanan poster resmi Piala Dunia.
Format kompetisi tetap sama seperti empat tahun lalu, yaitu 16 negara yang
lolos kualifikasi dibagi kedalam empat grup berisi empat tim. Kemudian dua
peringkat teratas masing-masing tim lolos ke perempatfinal.
Babak penyisihan grup berjalan kurang menarik akibat sebagian besar tim mulai
memainkan pola defensif. Contohnya dapat dilihat dari hasil yang diperoleh tuan
rumah. Di akhir penyisihan grup Inggris yang berada di peringkat pertama hanya
memasukkan empat gol dan tidak kemasukan satu gol pun.
Kejutan terbesar terjadi di Grup 4 yang diisi oleh Italia, Uni Soviet, Chile
dan Korea Utara. Korea Utara secara mengejutkan menyingkirkan juara Piala Dunia
dua kali, Italia, dan lolos ke babak perempat final bersama Uni Soviet yang
menjadi juara grup.
Babak perempatfinal menampilkan kemenangan mudah Jerman Barat yang
menghancurkan Uruguay 4-0. Lalu penampilan mengejutkan Korea Utara tampaknya
akan dapat membawa mereka ke semifinal setelah unggul tiga gol atas Portugal
dalam 22 menit awal.
Portugal yang menyingkirkan juara bertahan Brasil di penyisihan grup melakukan
comeback yang luar biasa. Bintang Portugal Eusebio mencetak empat gol balasan,
ditambah gol dari Augusto di menit 78 menjadikan skor berkesudahan 5-3.
Kemudian di dua partai perempatfinal lainnya Uni Soviet yang dipimpin kiper Lev
Yashin menang 2-1 atas Hongaria. Sedangkan tuan rumah berhasil menyingkirkan
Argentina dengan gol tunggal Geoff Hurst. Pertandingan ini diwarnai dengan
kartu merah yang diberikan kepada pemain Argentina Antonio Rattin yang awalnya
menolak keluar lapangan hingga akhirnya harus ditarik keluar oleh beberapa
polisi.
Kedua pertandingan semifinal berakhir dengan skor 2-1. Jerman Barat mengalahkan
Uni Soviet. Sedangkan dua gol Bobby Charlton bagi tuan rumah cukup untuk
menyingkirkan Portugal. Demikian juga perebutan juara ketiga yang akhirnya
dimenangkan Portugal berakhir dengan skor 2-1 atas Uni Soviet. Partai final disaksikan oleh 97.000 penonton yang hadir di stadion
Wembley. Jerman Barat unggul lebih dahulu lewat gol Helmut Haller yang kemudian
disamakan oleh Hurst empat menit kemudian. Pada menit 78 Inggris tampaknya akan
menjadi juara setelah gol.
Martin Peter membawa The
Three Lions berbalik unggul. Namun dengan pantang menyerah Jerman
Barat akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di satu menit terakhir oleh gol
Wolfgang Weber yang memanfaatkan bola hasil
tendangan bebas.
Pertandingan di perpanjangan waktu akhirnya dikuasai Inggris. Pada menit ke-98,
terjadi kontroversi. Bola hasil tendangan Hurst mengenai tiang atas dan
memantul ke bawah. Bola sepertinya belum melewati garis gawang namun wasit
mengesahkannya sebagai gol setelah sempat berkonsultasi dengan hakim garis. Hingga
kini kejadian itu menjadi salah satu kontroversi terbesar dalam sejarah sepakbola.
Meksiko, 1970
- - Piala Dunia
1970 kembali berlangsung di benua Amerika setelah berlangsung di Eropa empat
tahun sebelumnya. Meksiko kali ini berkesempatan menggelar ajang sepakbola
terakbar ini. Brasil menggondol Piala Dunia ketiga mereka setelah mengalahkan
Italia di final 4-1.
Permainan yang mengalir dengan indah hadir kembali. Tak ada permainan keras
menjurus kasar seperti tahun 1962 dan 1966. Tak ada satu pun kartu merah yang
dikeluarkan wasit. Bahkan dikatakan inilah "Piala Dunia terbaik sepanjang
masa". Tim Samba Brasil yang diperkuat Pele, Jairzinho, Rivelino, Tostao
disebut-sebut sebagai tim terbaik yang pernah ada.
Format turnamen tetap sama dengan 1966. Ke-16 tim peserta dibagi dalam empat
grup. Dua terbaik dari masing-masing grup melaju ke perempat final yang
dilakukan dengan sistem gugur.
Brasil benar-benar menjadi juara sejati di ajang kali ini. Mereka tak pernah
kalah ataupun bermain imbang di setiap laga yang dimainkan. Pelatih Mario
Zagallo benar-benar pandai dalam meramu bakat-bakat hebat dalam timnya. Pele
alias Edson Arantes do Nascimento mengulang sukses di tahun 1958 dan 1962 dan
menjadi satu-satunya pemain yang merengkuh tiga gelar Piala Dunia.
Brasil melewati penyisihan grup dengan mulus. Berada bersama juara bertahan
Inggris, Brasil tak menemui hadangan berarti. Hanya satu aksi kiper Inggris
Gordon Banks saat melawan anak-anak Zagallo yang sempat membuat orang Brasil
terkejut. Satu sundulan keras Pele berhasil diselamatkan Banks dengan kecepatan
mengagumkan karena ia berada di tiang dekat sebelum bergerak ke tiang jauh.
Pele, yang sempat mengangkat tangan lantaran yakin pasti gol, tak percaya
tandukannya dihalau Banks. Momen ini kemudian dinobatkan sebagai
"penyelamatan abad ini".
Di semifinal antara Jerman Barat dan Italia, kapten "Tim Panser"
Franz Beckenbauer yang mendapat cedera tangan tetap memaksakan diri untuk
bermain walaupun tangannya harus dibebat perban putih. Orang-orang di Jerman mengatakan
bahwa pertandingan ini merupakan pertandingan abad ini (Jahrhundertspiel)
dan sebuah tanda di Stadion Azteca Meksiko dibuat untuk mengenang pertandingan
ini.
Di final tim Azzuri berhasil menahan Pele dkk di babak pertama. Pemain
"Negeri Pizza" Roberto Boninsegna menyamakan kedudukan di menit 37
setelah Italia tertinggal pada menit 18 lewat gol Pele. Namun di paruh kedua,
langkah Brasil sudah tak tertahankan lagi. Tim Samba berhasil menambah gol
lewat Gerson, Jairzinho, dan Carlos Alberto untuk mengubah skor menjadi 4-1.
Dengan kemenangan ini Brasil berhak menyimpan Piala Jules Rimet untuk
selama-lamanya. Dan Zagallo menjadi orang pertama yang memenangi Piala Dunia
sebagai pemain dan pelatih.
Di lain pihak, bomber Jerman Gerd Muller menjadi pemain tertajam sepanjang
turnamen dengan mengemas 10 gol. Dengan demikian ia berhak membawa pulang
Sepatu Emas yang dipersiapkan untuk pencetak gol terbanyak.
Tuan rumah: Meksiko
Jumlah peserta: 71 (16 di putaran final)
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 32
Jumlah gol: 95
Rata-rata gol: 2,97
Total penonton: 1.673.975
Rata-rata penonton: 52.666
Topskorer: Gerd Muller (GER) - 10 gol
Jerman Barat, 1974
- - Piala Dunia
1974 berlangsung di Jerman Barat. Kesebelasan tuan rumah berhasil menjadi juara
dunia setelah di final mengandaskan negara tetangganya Belanda dengan skor 2-1.
Jerman Barat menjadi penyelenggara setelah dipilih oleh FIFA di tahun 1966.
Trofi baru dibuat untuk menggantikan Jules Rimet yang sudah menjadi milik
Brasil untuk selama-lamanya. Piala baru ini diberi nama Piala Dunia FIFA yang
dirancang oleh orang Italia bernama Silvio Gazzaniga.
Format kejuaraan mengalami perubahan dari tahun 1970. Walau masih tetap diikuti
oleh 16 peserta yang dibagi dalam empat grup, namun babak lanjutannya mengalami
perubahan. Dua tim terbaik dari tiap grup dibagi lagi dalam dua grup. Juara
grup langsung masuk ke final dan runner-up hanya punya peluang menjadi
juara ketiga.
Di putaran pertama bau politik bercampur dalam pertandingan Jerman Barat
melawan tetangganya Jerman Timur. Duel dua negara berbeda ideologi ini
dimenangi Timur 1-0. Juara bertahan Brasil yang datang tanpa Pele hanya
berhasil menempati posisi kedua dib awah Yugoslavia setelah kalah selisih gol.
Pada kejuaraan kali ini mata dunia terpaling pada tim Belanda. Di bawah pelatih
Rinus Michels, "Negeri Tulip" memperagakan gaya total football
yang sangat menarik. Sistem ini membuat permainan lebih hidup. Setiap pemain
tidak terpaku di posisinya. Semua dapat berotasi sehingga gelandang dapat
berubah peran menjadi penyerang atau bek. Gaya Belanda ini ditunjang oleh
apiknya permainan Johan Cruijff yang menjadi komandan lapangan.
Tim kuat Brasil dan Argentina sendiri tidak dapat menghentikan langkah
"Negeri Kincir Angin" di putaran kedua. Oranye maju ke partai akhir
menghadapi tuan rumah Jerman yang unggul atas Polandia, Swedia, dan Yugoslavia.
Di final yang berlangsung di Stadion Olimpiade Muenchen, Belanda unggul cepat
di menit kedua lewat penalti Johan Nesskens. Tapi di menit 25 Jerman dapat
membalas juga dari titik putih lewat sepakan Paul Breitner. Dua menit sebelum
turun minum Gerd Mueller membawa Tim Panzer unggul setelah menjebol gawang Jan
Jongbloed.
Skor 2-1 bertahan sampai usai dan Jerman berhasil merebut gelar dunia kedua
didepan publiknya sendiri. Gelar yang dinanti sejak terakhir tahun 1954 ini
membuat Jerman menyamai rekor dua gelar Italia.
Polandia menjadi juara ketiga setelah mengalahkan Brazil. Pemainnya Grzegorz
Lato menjadi yang tertajam sepanjang turnamen dengan torehan tujuh gol. Gerd
Mueller sendiri mencetak empat gol sehingga total golnya di Piala Dunia menjadi
14, satu lebih banyak dari pemain Prancis Just Fontaine.
Tuan rumah: Jerman Barat
Jumlah peserta: 16 (putaran final)
Juara: Jerman Barat
Jumlah pertandingan: 38
Jumlah gol: 97
Rata-rata gol: 2,55
Total penonton: 1.774.022
Rata-rata penonton: 46.685
Topskorer: Grzegorz Lato (POL) 7 gol
Argentina, 1978
- - Piala Dunia
1978 berlangsung di Argentina dari tanggal 1 Juni sampai 25 Juni. Di final,
tuan rumah berhasil mengalahkan finalis Piala Dunia 1974 Belanda dengan skor
3-1 lewat perpanjangan waktu.
FIFA memberikan kesempatan bagi Argentina untuk menjadi penyelenggara pada
bulan Juli 1966. Sebenarnya mereka merupakan kandidat tuan rumah 1970, tetapi karena
Meksiko yang menyelenggarakan Olimpiade 1968 telah membangun stadion sepakbola,
maka kesempatan itu diberikan pada Meksiko.
Kejuaraan kali ini merupakan yang kelima diadakan di benua Amerika. Tim Oranye
Belanda sekali lagi gagal di partai puncak karena ditundukkan tim tuan rumah.
Bila sebelumnya Gerd Muller dkk (Jerman) yang mengakhiri langkah Belanda, maka
kali ini giliran Mario Kempes cs yang membuat Belanda menangis.
Format kejuaraan tidak mengalami perubahan dari tahun 1974. Tetap diikuti oleh
16 peserta yang dibagi dalam empat grup. Dua tim terbaik dari tiap grup
digabungkan lagi dalam dua grup. Juara grup langsung masuk ke final dan runner-up
hanya mempunyai peluang menjadi juara ketiga.
Kontroversi tak lepas dari kejuaraan kali ini terutama saat Albiceleste
menghadapi Peru di pertandingan akhir grup putaran kedua. Argentina harus
mengalahkan Peru dengan setidaknya memasukkan empat gol agar dapat maju ke
final. Ini harus dilakukan Daniel Passarella dkk karena saingan terdekatnya
Brasil sebelumnya telah menang 3-1 atas Polandia.
Kontroversinya terletak pada fakta bahwa kiper Peru Ramon Quiroga adalah
kelahiran Argentina. Gawangnya yang hanya kebobolan enam gol dari lima
pertandingan sebelumnya harus jebol enam kali hanya di partai ini. Padahal Argentina
sendiri hanya mencetak total enam gol di pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Kemenangan 6-0 ini akhirnya mengantar Argentina ke final. Namun bagaimanapun,
pemain kedua tim menyangkal telah "bermain sabun" untuk keuntungan si
biru langit-putih.
Final yang berlangsung di Stadion Monumental kota Buenos Aires berlangsung
penuh gemuruh. Partai yang dipimpin wasit Sergio Gonella dari Italia harus
berlanjut ke perpanjangan waktu karena dalam 90 menit kedua tim bermain imbang
1-1.
Di babak tambahan ini menjadi bencana bagi tim Oranye karena Argentina berhasil
menambah dua gol sehingga anak asuh Ernst Happel ini kembali harus pulang ke
negaranya dengan tangan hampa. Argentina merebut Piala Dunia pertama mereka dan
bergabung bersama Uruguay, Italia, Jerman, Brasil, dan Inggris sebagai tim-tim
juara dunia.
Di perebutan tempat ketiga Brasil menang atas Italia 2-1. Dua gol Tim Samba
diciptakan Nelinho dan Dirceu, sedangkan gol balasan Azzurri dicetak
Franco Causio.
Kempes yang mencetak dua gol di final berhasil menggondol Sepatu Emas berkat
enam gol yang dibuatnya, yang menjadikannya sebagai topskorer.
Tuan rumah: Argentina
Jumlah peserta: 16
Juara: Argentina
Jumlah pertandingan: 38
Jumlah gol: 102
Rata-rata gol: 2,68
Total penonton: 1.610.215
Rata-rata penonton: 42.374
Topskorer: Mario Kempes (ARG) 6 gol
Spanyol, 1982
- - Piala Dunia
1982 yang merupakan Piala Dunia ke-12, berlangsung di Spanyol. Italia menjadi
juara dunia ketiga kalinya setelah mengalahkan Jerman Barat 3-1 di final.
Negeri Matador menyelenggarakan Piala Dunia kali ini di 15 stadion yang
tersebar di ranah Spanyol. Total 52 pertandingan yang dimainkan menghasilkan
146 gol sepanjang kejuaraan.
Format turnamen kali ini berbeda dengan 1978. Untuk pertama kalinya 24 tim
mengikuti putaran final. Dua tim terbaik dari enam grup masuk ke babak kedua di
mana yang lolos masuk lagi dalam empat grup yang terdiri dari tiga negara.
Juara tiap grup langsung maju ke semifinal. Pengembangan jumlah tim yang
dilakukan FIFA dilakukan untuk memberikan kesempatan pada negara lain
kesempatan berpartisipasi seperti yang didapat Aljazair, Kamerun, dan Kuwait.
Predikat tim debutan disandang Aljazair, Kamerun, Honduras, Kuwait, dan
Selandia Baru. Kamerun bahkan berhasil menahan imbang tim kuat Polandia dan
Argentina walaupun mereka tidak berhasil lolos dari babak penyisihan grup.
Brasil datang sebagai tim favorit juara. Sepakbola menyerang yang diperagakan
Zico, Socrates, Falcao, Eder membuat mereka disebut-sebut akan mengulangi
prestasi tahun 1970. Namun tusukan tim kuning-biru ini tidak mempan saat
bertemu tim catenaccio Italia. Tim Samba takluk atas Gli Azzurri 3-2 di
ronde kedua.
Partai semifinal mempertemukan Italia lawan Polandia dan Jerman lawan Prancis.
Grzegorz Lato dkk bertekuk lutut di tangan Italia lewat dwigol Paolo Rossi.
Sedangkan Jerman harus memainkan babak adu penalti sebelum melangkahi tim
"Ayam Jantan".
Di partai puncak Jerman yang bermain ekstra di partai sebelumnya tak bisa
menghadang laju Italia. Gol Rossi, Marco Tardelli, dan Alessandro Altobelli hanya
bisa dijawab oleh satu gol Paul Breitner tujuh menit sebelum usai di final yang
berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu.
Kiper Italia Dino Zoff mengukir namanya sebagai pemain tertua yang memenangi
Piala Dunia. Sedangkan penyerangnya Rossi menjadi pemain tertajam dengan
torehan enam gol. Ia juga menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen.
Tuan rumah: Spanyol
Jumlah peserta: 24
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 146
Rata-rata gol: 2,81
Total penonton: 1.856.277
Rata-rata penonton: 35.698
Topskorer: Paolo Rossi (ITA) 6 gol
Meksiko, 1986
- - Piala Dunia
1986 diadakan di Meksiko mulai 31 Mei sampai 29 Juni. Kejuaraan kali ini
dimenangi oleh Argentina setelah menundukkan Jerman Barat di final dengan skor
3-2.
Awalnya tuan rumah turnamen kali ini merupakan jatah Kolombia. Tetapi karena
Kolombia menyatakan ketidaksanggupannya pada tahun 1982, maka FIFA kembali
memilih tuan rumah. Meksiko lebih dipilih sebagai pengganti tahun 1983 di
Stockholm, Swedia dibandingkan Kanada dan Amerika Serikat. Ini merupakan Piala
Dunia kedua Meksiko setelah tahun 1970. Gempa bumi yang sempat terjadi tahun
1985 tidak mengurungkan niat Negeri Sombrero untuk menyelenggarakan turnamen
akbar ini.
Format kompetisi kali ini berbeda dari tahun 1982. 24 tim yang lolos kualifikasi
dibagi dalam enam grup. 16 tim terbaik maju ke 16 besar yang menggunakan sistem
gugur. Belajar dari kasus Jerman dan Austria yang merugikan Aljazair empat
tahun sebelumnya, maka partai terakhir penyisihan grup dimainkan secara
bersamaan.
Ajang kali ini boleh dibilang sebagai Piala Dunia-nya Diego Armando Maradona.
Maradona yang sedang berada di puncak performanya membawa Argentina sebagai
juara. Penampilannya yang paling berkesan adalah di perempat final saat Tim
Tango menundukkan Inggris lewat dua golnya. Gol pertama dikenang dunia sebagai
"Gol Tangan Tuhan". Yang kedua dicetak Maradona lewat dribble
spektakuler melewati lima pemain Inggris. Gol ini bahkan disebut-sebut sebagai
gol abad 20.
Prancis menjadi tim yang bersinar di turnamen kali ini. Les Bleus
menunjukkan kelasnya dengan menundukkan juara bertahan Italia 2-0. Setelah itu
mereka menekuk Brasil lewat suatu partai yang disebut-sebut pertandingan
terbaik sepanjang masa. Michel Platini dkk memperlihatkan kehebatannya dan
kiper Joel Bats menjadi pahlawan dalam adu penalti yang berakhir dengan skor
4-3. Namun akhirnya keperkasaan Prancis dihentikan oleh Jerman di semifinal.
Jerman yang kembali lagi ke final setelah 1982 kali ini harus mengulang lagi
kekecewaannya. Di partai puncak yang berlangsung di Stadion Azteca pemain
Jerman tidak dapat menghentikan langkah Maradona yang menjadi inspirator
Argentina. Skor 2-2 yang bertahan sampai tujuh menit sebelum peluit akhir,
harus berubah setelah ujung Jorge Burruchaga merobek gawang Harald Schumacher. Skor
3-2 untuk anak asuh Carlos Bilardo.
Gary Lineker dari Inggris merebut Sepatu Emas setelah mengumpulkan enam gol
sepanjang kejuaraan. Sedangkan gelar pemain terbaik tak pelak lagi jatuh ke
tangan El Pibe de Oro, Maradona.
Pada event kali ini Kanada dan Irak mengawali kiprah mereka di Piala Dunia.
Tetapi keduanya tersingkir di fase grup setelah tak pernah menang dari tiga
partai yang dimainkan.
Untuk masalah disiplin, pemain Uruguay, Jose Batista, mencatatkan namanya dalam
sejarah sebagai pemain tercepat yang dikartumerahkan karena terjadi belum genap
satu menit laga negaranya kontra Skotlandia berlangsung.
Tuan rumah: Meksiko
Jumlah peserta: 121 (24 di putaran final)
Juara: Argentina
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 132
Rata-rata gol: 2,54
Total penonton: 2.407.431
Rata-rata penonton: 46.297
Topskorer: Gary Lineker (ENG) 6 gol
Pemain terbaik: Diego Maradona
Italia, 1990
- - FIFA mengetok
palunya di tahun 1984 sebagai tanda penunjukan Italia sebagai tuan rumah Piala
Dunia tahun 1990. Ini merupakan pesta Piala Dunia kedua di "Negeri
Pizza" itu, setelah mereka menyelenggarakan event yang sama 56 tahun
sebelumnya.
Jerman menjadi negara ketiga yang menjuarai Piala Dunia sebanyak tiga kali
setelah Brasil dan Italia. Franz Beckenbauer juga menyusul prestasi Mario
Zagallo yang menjadi kampiun Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih. Bahkan "Der
Kaizer" menjadi orang pertama yang menjadi juara dunia sebagai kapten
tim dan pelatih.
Format kejuaraan kali ini tetap sama seperti empat tahun sebelumnya. 24
kesebelasan yang lolos kualifikasi dibagi dalam enam grup. 16 tim terbaik maju
ke 16 besar yang menggunakan sistem gugur. Tiga negara untuk pertama kalinya
dalam sejarah lolos ke turnamen kali ini, diantaranya Kosta Rika, Republik
Irlandia, dan Uni Emirat Arab.
Kekecewaan boleh dibilang menjadi kata pembuka Piala Dunia ini. Juara bertahan
Argentina takluk di tangan Kamerun di partai awal lewat sundulan Francois
Omam-Biyik. "The Indomitable Lions" menjadi tim Afrika pertama
yang lolos ke perempat final sebelum ditekuk Inggris dan pemainnya Roger Milla
mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol tertua Piala Dunia di usia 38 tahun 20
hari -- rekor ini dipecahkan lagi olehnya empat tahun kemudian.
Argentina yang dapat kembali dari kekalahannya mengulangi sukses 1986 dengan
melaju ke partai puncak. Mereka mengalahkan musuh bebutannya Brasil di 16
besar, dan di semifinal menjadi tim pertama yang menjebol gawang Italia yang
dikawal Walter Zenga, dan menang lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1
di waktu normal dan tambahan. Kiper Argentina, Sergio Goychochea, menjadi
pahlawan di partai ini dengan menggagalkan dua penalti anak asuh Azeglio
Vicini.
Di final Jerman mengalahkan Argentina dengan skor 1-0, yang gol tersebut
diciptakan Andreas Brehme dari titik penalti, sekaligus membalaskan dendam
mereka di final empat tahun lalu di Meksiko.
Salvatore "Toto" Schillaci mengobati kekecewaan Italia dengan merebut
gelar pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak dengan enam gol. Takjubnya,
prestasi ini diraih Toto walau ia baru sekali memperkuat Italia sebelum
turnamen dimulai.
Ajang kali ini boleh dibilang tidak spektakuler sekaligus paling menyedihkan.
Rata-rata gol per pertandingan merupakan yang terendah sepanjang sejarah Piala
Dunia, ditambah lagi koleksi 16 kartu merah sepanjang turnamen oleh para
pemain. Finalnya pun disebut partai antiklimaks karena diselesaikan oleh satu
gol dari titik putih.
Permainan bertahan dan tekel-tekel keras menjadi ciri hampir semua tim yang
bertanding. Dalam sistem gugur banyak tim yang cenderung bermain aman sampai
120 menit dan mengharapkan adu penalti daripada mengambil risiko dengan
menyerang.
Argentina menjadi salah satu contoh, menjadi juara kedua dengan hanya mencetak
lima gol dari tujuh pertandingan. Jerman yang menjadi juara merupakan sedikit
tim yang memilih pola menyerang dalam setiap partainya.
Tuan rumah: Italia
Jumlah peserta : 24
Juara: Jerman Barat
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 115
Rata-rata gol: 2,21
Total penonton: 2.517.348
Rata-rata penonton: 48.411
Topskorer : Salvatore Schilacci (ITA) 6 gol
Pemain terbaik: Salvatore Schilacci
Amerika Serikat, 1994
- - Piala Dunia
1994 berlangsung di negara yang boleh dibilang bukan negara sepakbola, Amerika
Serikat (AS). Brasil menjadi jawara setelah menundukkan Italia lewat adu penalti
dengan skor 3-2, setelah bermain tanpa gol di waktu normal dan tambahan.
Keputusan FIFA pada tahun 1988 dengan menunjuk AS sebagai tuan rumah
mengejutkan banyak pihak karena sepakbola bukan olahraga populer di kalangan
masyarakat AS, kecuali yang merupakan imigran dari Amerika Latin. Walaupun
demikian ajang kali ini sukses menarik penonton.
Total penonton langsung yang menyaksikan piala dunia ini terhitung 3,6 juta
pasang mata. Walaupun mulai tahun 1998 jumlah tim peserta berkembang menjadi
32, rekor penonton ini setidaknya akan bertahan sampai tahun 2010 karena tahun
2006 ini diperkirakan hanya akan dipenuhi 3,5 juta orang.
Format kejuaraan tetap sama seperti di Italia empat tahun sebelumnya. Total 24
kesebelasan yang berlaga berakhir pada even kali ini karena di tahun 1998
peserta piala dunia akan menjadi 32 tim. Di turnamen kali ini untuk pertama
kalinya peraturan baru FIFA yaitu setiap kemenangan dihargai dengan poin tiga
digunakan.
Cukup banyak pemain yang bersinar kali ini. Georghe Hagi dan Hristo Stoitchkov
adalah di antaranya. Keduanya ini membawa negara mereka, Rumania dan Bulgaria,
ke tempat tertinggi sepanjang keikutsertaan di Piala Dunia. Rumania melaju ke
perempat final setelah menundukkan Argentina 3-2, dan Bulgaria mengalahkan
juara bertahan Jerman untuk maju ke semifinal.
Brasil dan Italia kembali bertemu di final sejak 1970. Berbeda dengan saat itu
di mana partai puncak berlangsung seru dan menghasilkan lima gol, laga akhir
kali ini juga menghasilkan lima gol tetapi semuanya dari titik penalti.
Permainan yang diharapkan seru dengan tidak terjadi. Bahkan kedua negara
cenderung bertahan untuk memaksakan adu penalti.
Nigeria, Yunani, dan Arab Saudi mencatat namanya dalam sejarah Piala Dunia.
Ketiganya menjadi negara yang memulai debut di ajang sepakbola paling bergengsi
ini.
Oleg Salenko dari Rusia bersama Stoitchkov meraih Sepatu Emas setelah mencetak
enam gol. Sedangkan pemain terbaik yang mendapatkan Bola Emas adalah Romario
dari Brasil. Penghargaan Lev Yashin untuk kiper terbaik untuk kali pertama
diberikan kepada kiper Belgia Michel Preud'homme.
Kabar baik dan kabar buruk mewarnai kejuaraan ini. Salenko mencatatkan namanya
dalam sejarah setelah mencetak lima gol dalam satu partai piala dunia saat
Rusia mengalahkan Kamerun 6-1. Sedangkan pemain Kolombia Andres Escobar menemui
ajal karena dibunuh beberapa hari setelah ia mencetak gol bunuh diri saat
timnya menghadapi tuan rumah AS.
Tuan rumah: Amerika Serikat
Jumlah peserta: 14
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 141
Rata-rata gol: 2,71
Total penonton: 3.587.538
Rata-rata penonton : 68.991
Topskorer: Igor Salenko (RUS), Hristo Stoichkov (BUL) 6 gol
Pemain terbaik: Romario (BRA)
Prancis, 1998
- - Prancis menjadi
penyelenggara Piala Dunia 1998. Ini adalah kali kedua bagi negara ini setelah
1938. Sudah pun jadi tuan rumah, mereka juga keluar sebagai juara setelah
mengandaskan Brasil 3-0 di final.
Prancis yang mengalahkan Maroko untuk menjadi tuan rumah menyelenggarakan event
akbar ini di sepuluh stadion di sembilan kota. Satu stadion bahkan sengaja
dibangun untuk pagelaran partai puncak, yaitu Stade de France.
Format kejuaraan kali ini berubah dari sebelumnya. Jumlah tim menjadi lebih
besar. FIFA memberikan jatah 32 negara untuk berpartisipasi, termasuk tuan
rumah. 32 tim ini dibagi dalam delapan grup. Hanya juara dan runner-up
grup yang mendapat tiket berlaga di 16 besar.
Sistem gol emas pertama kali diberlakukan di sini, di mana setiap tim yang
pertama kali mencetak gol di babak tambahan langsung dinyatakan sebagai
pemenang tanpa menunggu waktu usai.
Seperti Piala Dunia sebelumnya yang selalu diisi "muka" baru. Prancis
1998 kedatangan Kroasia, Jamaika, Jepang, dan Afrika Selatan sebagai debutan.
Kroasia bahkan membuat kejutan dengan menjadi terbaik ketiga di turnamen.
Bintang-bintang baru muncul di ajang kali ini. Anak muda dari Liverpool Michael
Owen mengejutkan dunia dengan penampilannya. Ia mencetak gol indah di 16 besar
saat Inggris kontra Argentina. Davor Suker memimpin Kroasia sampai semifinal
dan mencetak enam gol, terbanyak sepanjang turnamen. Dan yang paling
spektakuler adalah penampilan playmaker tim Les Bleus, Zinedine
Zidane. Kegemilangan sepanjang turnamen ditutup dengan dua golnya
di final yang meruntuhkan Brasil.
Selain itu beberapa kasus juga muncul. Gelandang Inggris David Beckham dikecam
di negaranya karena dituduh sebagai penyebab kekalahan timnya atas Argentina.
Ia mengganjal pemain Argentina Diego Simeone dan diberi kartu merah oleh wasit
Denmark Kim Milton Nielsen. Ada juga kasus striker Brasil Ronaldo yang dikabarkan
terkena epilepsi semalam sebelum final.
Walaupun dirundung masalah dan timnya kalah di final, Ronaldo tetap dinobatkan
FIFA sebagai pemain terbaik ajang ini. Sedangkan Lev Yashin Award untuk
kiper terbaik digondol kiper Prancis Fabien Barthez.
Tuan rumah: Prancis
Jumlah peserta: 32
Juara: Prancis
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 171
Rata-rata gol: 2,67
Total penonton: 2.785.100
Rata-rata penonton: 43.517
Topskorer: Davor Suker (CRO) 6 gol
Pemain terbaik: Ronaldo (BRA)
Korea dan Jepang, 2002
- - Piala Dunia
2002 dilangsungkan di Korea Selatan dan Jepang dari tanggal 31 Mei sampai 30
Juni 2002. Turnamen ini berhasil dimenangi Brasil setelah mengalahkan Jerman
2-0 di final.
Korea dan Jepang ditunjuk FIFA sebagai penyelenggara pada bulan Mei 1996 di Zurich,
Swiss. Boleh dibilang ajang akbar kali ini merupakan yang "serba
pertama". Ini adalah pertama kalinya dua negara ditunjuk untuk
menyelenggarakan Piala Dunia dan otomatis tiga negara langsung lolos ke putaran
final yaitu Korea, Jepang, dan juara bertahan Brasil. Pagelaran ini juga
merupakan Piala Dunia pertama di luar benua Amerika dan Eropa.
Format turnamen tidak berubah dari empat tahun sebelumnya dengan menyertakan 32
negara peserta. Yang baru tentu adalah hadirnya tim debutan. Negara yang
mengawali penampilannya kali ini adalah China, Ekuador, Senegal, dan Slovenia.
Kejutan yang selalu mewarnai tiap Piala Dunia tentu saja terhidang disini. Tim
kuat dunia seperti Prancis, Portugal, dan Argentina tersingkir di babak awal.
Nasib Prancis boleh dibilang paling tragis di antara yang lain.
Datang sebagai juara bertahan, Tim Ayam Jantan berhasil mengulangi catatan
buruk Argentina di Piala Dunia 1990, kalah di partai pembuka. Lagi-lagi tim
debutan dari Afrika yang melakukannya, Senegal. Ulah El Hadji-Diouf dkk
benar-benar tamparan keras bagi sang juara bertahan. Les Bleus pun harus
mengakhiri Piala Dunia kali ini di posisi juru kunci Grup A di bawah Denmark,
Senegal, dan Uruguay.
Juara dunia tiga kali Italia tunduk di tangan Korea 2-1 di pertandingan yang cukup
menegangkan di babak perdelapan final. Tim "Negeri Ginseng" unggul
lewat gol emas Ahn Jung Hwan yang saat itu bermain di klub Italia, Perugia.
Kemenangan ini mengantar tuan rumah melaju ke perempat final.
Jerman yang menjadi finalis mencatat skor mencengangkan setelah menang 8 gol
tanpa balas atas Arab Saudi di penyisihan grup. Hakan Sukur mewarnai kejuaraan
kali ini lewat gol tercepat sepanjang sejarah Piala Dunia saat timnya Turki
mengalahkan Korea di perebutan tempat ketiga. Sukur mencetak gol hanya 11 detik
setelah peluit awal berbunyi. Anak asuh Senol Gunes ini akhirnya memenangkan
pertandingan dengan skor akhir 3-2.
Bintang Brasil Ronaldo yang baru sembuh dari cedera panjang mencuri perhatian
di Piala Dunia kali ini. Ia menjadi pencetak gol terbanyak dan menjadi penentu
kemenangan Brasil di final. Delapan gol yang ia cetak menjadi penyegar Piala
Dunia karena sejak tahun 1978 para topskor hanya mencetak enam gol.
Kiper Jerman Oliver Khan merengkuh dua gelar sekaligus yaitu pemain terbaik dan
kiper terbaik. Sayangnya ia hanya membawa "Tim Panzer" untuk kali
keempat menjadi finalis setelah 1966, 1982, dan 1986.
Tuan rumah: Korea-Jepang
Jumlah peserta: 32
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 161
Rata-rata gol: 2,52
Total penonton: 2.705.134
Rata-rata penonton: 42.268
Topskorer: Ronaldo (BRA) 8 gol
Pemain terbaik: Oliver Kahn (GER)
Jerman, 2006
- - Piala Dunia
untuk kedua kalinya diselenggarakan di Jerman, setelah yang pertama di tahun
1974. Jika empat tahun sebelumnya Jerman menembus final tapi kalah dari Brasil,
di kandang sendiri mereka harus puas sampai di babak semifinal usai dihentikan
Italia, yang kemudian tampil sebagai juara.
Dengan diikuti oleh 198 negara dari seluruh dunia di babak kualifikasi, jumlah
peserta dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun peserta di putaran
final masih sama dengan Piala Dunia sebelum-sebelumnya, yaitu 32.
Sebanyak 12 stadion ditunjuk oleh FIFA untuk menggelar pertandingan pada Piala
Dunia kali ini. FIFA juga mengeluarkan aturan baru, bahwa stadion yang namanya
terkait sponsor, harus diubah menjadi Stadion FIFA World Cup. Stadion yang
diubah namanya adalah Signal Iduna Park di Dortmund dan Allianz Arena di
Munich. Olympiastadion di kota Munich urung dipergunakan karena FIFA hanya
mengizinkan satu kota diwakili satu stadion.
Para peserta di putaran final dibagi ke dalam 8 grup. Tim yang berhasil meraih
posisi 1 dan 2 akan lolos ke babak selanjutnya. Di babak kedua para peserta
menjalani fase knocked out, di mana tim yang kalah akan langsung
tersingkir.
Yang menarik dari gelaran Piala Dunia ini adalah banyaknya jumlah kartu yang
dikeluarkan oleh wasit. Total para pengadil lapangan hijau mengeluarkan 345
kartu kuning dan 28 kartu merah. Kejadian unik terjadi ketika wasit asal
Inggris, Graham Poll, memberi tiga kartu kuning kepada pemain Kroasia, Josip
Simunic, dalam pertandingan melawan Australia. Hanya saja, saat mengacungkan
kartu kuning kedua, Poll tidak otomatis melayangkan kartu merah. Barulah di
kartu kuning ketiga ia mengeluarkannya. FIFA lalu meniadakan kartu kuning yang
kedua, dan Poll tidak lagi dipakai untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Tak lama setelah Piala Dunia selesai, Poll mundur dari pentas internasional.
Tim-tim unggulan masih mendominasi. Italia, Jerman, Portugal dan Prancis masih
terlalu tangguh bagi tim peserta lainnya. Keempat tim tersebut mampu melaju
hingga babak semifinal. Italia bertemu tuan ruman Jerman, Prancis menghadapi
Portugal.
Italia mampu mempermalukan tuan rumah Jerman dan lolos ke final. Bermain tanpa
gol hingga waktu usai, Jerman tak mampu membendung dua gol Gli Azzurri yang
dilesakkan Fabio Grosso dan Alessandro Del Piero di menit-menit terakhir babak
tambahan.
Sang penantang Italia di partai final, Prancis, berhasil pula mengandaskan
Cristiano Ronaldo dkk dengan skor 1-0. Gol tunggal Les Bleus dicetak
oleh Zinedine Zidane melalui titik putih.
Dipimpin oleh wasit asal Argentina Horacio Elizondo, partai puncak
dilangsungkan di Olympiastadion di kota Berlin. Pertandingan berjalan seru,
kedua tim saling adu serang. Skor 1-1 menutup babak kedua, pertandingan
dilanjutkan ke babak extra time.
Di menit-menit akhir terjadi hal yang sangat mengejutkan dan akan selalu
dikenang. Zidane menanduk dada Marco Materazzi yang mengakibatkan kartu merah
baginya. Italia akhirnya juara setelah menang lewat adu penalti.
Miroslav Klose menjadi pencetak gol terbanyak dengan 5 gol. Zidane, walaupun
membuat "noda" di laga final, tetap dinobatkan sebagai pemain
terbaik. Ia pun langsung pensiun dari sepakbola.
Tuan rumah: Jerman
Jumlah peserta: 32
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 147
Rata-rata gol: 2,3
Total penonton: 3.359.439
Rata-rata penonton: 52.491
Topskorer: Miroslav Klose 5 gol
Pemain terbaik: Zinedine Zidane
Pemain muda terbaik: Lukas Podolski
Kiper terbaik: Gianluigi Buffon
Afrika Selatan, 2010
- - Sepakbola dunia
mencatatkan sejarahnya yang baru. Benua Afrika terpilih menjadi negara
penyelenggara Piala Dunia untuk pertama kalinya. Afrika Selatan menghelar
turnamen terbesar sejagat raya itu dari 11 Juni hingga 11 Juli 2010.
Khusus kali itu FIFA memang hanya mengijzinkan negara-negara Afrika untuk
mengajukan diri sebagai tuan rumah. Afsel menjadi pemenangnya setelah
mengalahkan pesaing terberatnya, Mesir dan Maroko.
Di Piala Dunia kali ini juga lahir juara baru. Spanyol tampil sebagai kampiun,
persis dua tahun setelah menjuarai Piala Eropa yang diadakan di Polandia &
Ukraina.
Tim Matador berhasil membuktikan keberhasilannya dalam pengembangan
sepakbolanya dengan mengalahkan Belanda di partai final. La Furia Roja
menang dengan skor tipis 1-0, lewat gol Andres Iniesta di menit 116!
Gelaran Piala Dunia kali ini dinobatkan sebagai turnamen dengan tingkat
kompetisif yang sangat tinggi, karena sejak babak kualifikasi diikuti oleh 204
dari 208 negara anggota FIFA.
Afrika Selatan tak main-main pada Piala Dunia pertamanya. Mereka membangun 5
stadion bertaraf internasional baru. Pihak pemerintah sampai menggelontorkan 1
miliar dolar untuk membangun stadion baru, memperbaiki stadion lama dan juga
memperbaiki infrastruktur penunjang lainnya.
Hanya saja, perjalanan timnas tuan rumah tidak mulus. Mereka harus terhenti di
fase grup, setelah hanya mampu mengoleksi 4 poin dari satu kemenangan, satu
kekalahan dan sekali seri. Bersama Prancis, Meksiko dan Uruguay di Grup A, mereka
menempati posisi ketiga.
Uruguay tampil impresif di turnamen kali ini. Gemilangnya permainan Diego
Forlan, membuat mereka mampu melaju hingga babak semifinal, sebelum dihentikan
Belanda dengan skor 2-3. Forlan terpilih sebagai pemain terbaik turnamen.
Penyerang Jerman Thomas Mueller terpilih sebagai pemain muda terbaik dan juga
memperoleh trofi Sepatu Emas. Walaupun koleksi golnya sama seperti Forlan,
Wesley Sneijder dan David Villa --sebanyak 5 gol-- tapi ia mendapat nilai plus
dari jumlah assist-nya. Iker Casillas melengkapi gelar juara Spanyol
dengan menjadi kiper terbaik.
Tuan rumah: Afrika Selatan
Jumlah peserta: 32
Juara: Spanyol
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 145
Rata-rata gol: 2,27
Total penonton: 3.178.856
Rata-rata penonton: 49,670
Topskorer: Diego Forlan, Wesley Sneijder, David Villa 5 gol
Pemain terbaik: Diego Forlan
Pemain muda terbaik: Thomas Mueller
Kiper terbaik: Iker Casillas