MAKALAH
PEMBUDIDAYAAN TANAMAN PANGAN
( BAWANG )
NAMA – NAMA KELOMPOK IV
1. ALFRED PENDUKA
2. ERNA MAIFANI
3. ESTER DATI
4. RIRIN PASS
5. LORENS MALENG
SEKOLAH MENENGAH ATAS
KRISTEN 1 KALABAHI
ALOR
2014
CARA BUDIDAYA
BAWANG MERAH
Memperhatikan
laju pertambahan penduduk yang begitu cepat, sedangkan produksi bawang merah
boleh dikatakan tidak banyak berubah, maka jelas bahwa produksi bawang ini
harus ditingkatkan untuk mencukupi kebutuhan yang meningkat. Salah satu cara
yaitu dengan cara budidaya bawang merah. Namun untuk membudidayakan tumbuhan
bawang merah ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan.
Hal-hal tersebut akan Pak HaBe share ke temen-temen semua secara gamblang biar
sobat gak salah langkah nantinya dalam memulai pembudidayaan tumbuhan bawang
merah ini. bawang merah
A.
Penanaman
Setelah tanah selesai disiapkan untuk ditanami. yakni telah diberi pupuk
kandang dan dihaluskan, penanaman dapat dilakukan. Umbi yang akan ditanam
ujungnya dipotong sepanjang 1/3 bagian. Penanaman dilakukan pada jarak 10 x 20
cm atau 20 x 20 cm bergantung kepada ukuran bibit dan tempat bertanam. Di
dataran tinggi biasa ditanam dengan jarak tanam jarang, sedangkan di dataran
rendah ditanam denganjarak tanam rapat. Mula-mula lubangkecil dibuat dengan
tugal kemudian umbi diletakkan dalam lubang dengan bagian ujung yang telah
dipotong di atas dan tepat rata dengan permukaan tanah, selanjutnya umbi
ditutup tanah tipis. Penutupan umbi jangan terlalu tebal, karena dapat
menyebabkan umbi tumbuh lambat dan terganggu. Setelah umbi selesai ditanam,
lebih baik disiram air supaya keadaan tanahnya menjadi lembab.
B.
Pemupukan
Di samping pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha, harus diberikan pula pupuk
buatan. Pupuk kandang ini mempunyai fungsi sebagai berikut: Menyuburkan tanah
dan membuat struktur tanah bergumpal (remah) hingga tanah tidak padat. Mengikat
air, apabila kekurangan air (musim kemarau) dan melepaskan air apabila
kelebihan (musim hujan). Mendorong mikro organisme yang berguna dalam tanah lebih
aktif bekerja. Oleh karena itu untuk tanah yang telah subur dan tanah gambut,
pemberian pupuk kandang tidak sangat diperlukan. Namun pupuk buatan perlu
diberi supaya umbinya besar dan kuat. Adapun pupuk buatan berupa 100 - 120 kg
N, 150 kg P2O5 dan 100 kg K2O per ha diberikan sekaligus pada umur 2 minggu
setelah tanam, kecuali pupuk N diberikan dua kali. Pemupukan berikutnya saat
tanaman berumur 4 minggu setelah tanam. Pada tanah yang bersifat asam (pH di
bawah 5) perlu ditambahkan kapur tohor 2-4 ton/ha atau batu kapur yang telah
dihaluskan, supaya umbinya menjadi besar. Pupuk N dapat mendorong pembentukan
umbi menjadi besar, tapi dapat pula menyebabkan pembusukan umbi.
C.
Pengairan
Di luar negeri pengairan (irigasi) pada tanaman bawang merah / Bombay biasa
dilakukan, tetapi di Indonesia terjadi hal sebaliknya, karena sering ditanam di
tegalan atan lahan kering. Pengairan dapat meningkatkan produksi, tetapi
apabila berlebihan dapat menyebabkan pembusukan umbi hingga 13,18% dibandingkan
dengan nonirigasi hanya 6,6% (CELESTINO, 1961). Oleh karena itu pengairan hanya
diberikan selama pertumbuhan pertanaman dan pembentukan umbi. Setelah umbi
besar mendekati tua, pengairan tidak boleh diberikan lagi. Di Indonesia, pada
umumnya bawang merah ditanam pada musim kemarau (bulan Mei/Juni -
Agustus/September), hingga diperlukan pemberian air. Pemberian air yang
diberikan secara menggenang kurang menguntungkan bagi pertanaman bawang merah,
karena dapat menyebabkan kondisi tanah menjadi padat. Pemberian air dengan
emrat (gembor) atau "Sprinkler" lebih dianjurkan. Pemberian air pada
pagi / siang hari kurang menguntungkan bila dibandingkan dengan sore hari,
karena banyak penguapan dan sedikit yang dihisap oleh tanaman bawang.
Penyiangan atau Pendangiran Sebagaimana tanaman lain, tanaman bawang merah
perlu didangir. Pendangiran ini dimaksudkan untuk: Menggemburkan tanah dan
membetulkan bedengan yang telah rusak akibat pengairan atau curah hujan.
Membersihkan rumput jahat, seperti teki, alang-alang, dan sebagainya.
Penyiangan harus dilakukan dengan hati-hati supaya akar tanaman tidak rusak.
Biasanya dilakukan dua kali selama pertumbuhannya, yakni 2 - 4 minggu dan 4 - 6
minggu setelah tanam bergantung keadaan. Sambil mendangir biasanya dilakukan
pemupukan pupuk buatan yang kedua (pupuk susulan).
D.
Pemungutan
Hasil Pemungutan (panen) hasil umbi bawang dilakukan setelah tanaman roboh,
yakni 60-90% leher batang lemas, kira-kira berumur 60-90 hari tergantung kepada
varietas, tempat bertanam dan kebutuhan. Di dataran tinggi (suhu 15-21° C) pada
umumnya umur bawang lebih panjang, karena pembentukan umbi terlambat. akan
tetapi di dataran rendah (suhu 25-30° C) pada umumnya umur bawang lebih pendek,
karena umbinya cepat terbentuk. Dalam hal ini hasil kali antara panjang hari
dan suhu, yakni hari panjang x suhu rendah atau hari pendek x suhu tinggi,
merupakan faktor yang tetap dalam merangsang pembentukan umbi bawang. Untuk
keperluan konsumsi biasanya umbi dipanen muda, yakni sewaktu daunnya masih
hijau atau 60-70% batangnya lemas, akan tetapi untuk keperluan bibit umumnya
umbi dipanen tua (80-90% batangnya temas). Umbi yang dipanen muda akan cepat
menjadi keropos dalam penyimpanan, karena cepat terjadi penguapan hingga
timbangan berat umbi (bobot) cepat menurun. Panen hendaknya dilakukan pada saat
keadaan tanahnya kering (tidak basah) untuk mencegah serangan penyakit busuk
umbi berlendir yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora dalam gudang
penyimpanan. Caranya ialah umbi dicabut pada batang yang masih ada. Apabila
sukar karena tanahnya padat (keras), dapat dibantu dengan kored atau alat
lainnya. Kemudian umbi dibiarkan beberapa jam di atas bedengan dan selanjutnya
umbi diikat pada batangnya menjadi ontongan. Tiap ikat beratnya berkisar antara
2 - 5 kg umbi bergantung keinginan petani sendiri. Setelah itu umbi yang telah
diikat-ikat diangkut ke tempat penjemuran supaya kering. Pemanenan dan
pengangkutannya harus diiakukan dengan hati-hati supaya umbi tidak rusak atau
luka.
E.
Penyimpanan dan Pengeringan Untuk pembahasan materi
ini bisa dilihat di postingan kemarin sobat “Proses Pengeringan dan Penyimpanan
Budidaya Bawang Merah”
F.
Penyakit dan Hama Sama juga nih sobat, sudah dibahas
di postingan sebelumnya, langsung saja meluncur ke “Hama dan Penyakit Pada
Tanaman Bawang Merah” Itulah sobat keseluruhan cara budidaya tanaman/tumbuhan
bawang merah yang saat ini harga dipasaran lagi baik-baiknya, dan diprediksi
untuk beberapa tahun ke depan harga akan semakin membaik. Jadi yang ragu-ragu
untuk budidaya tanaman bawang merah ini langsung segera hilangkan dari pikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan di komen yah.....